Virtual LAN (VLAN) merupakan sekumpulan perangkat dalam satu atau lebih jaringan lokal (LAN) yang telah dikonfigurasi melalui perangkat lunak manajemen, sehingga perangkat-perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi seolah-olah berada pada satu jaringan fisik yang sama, padahal sebenarnya tersebar di beberapa segmen LAN yang berbeda. VLAN diciptakan dengan memanfaatkan teknologi jaringan dari pihak ketiga dan secara logis berperan sebagai jaringan IP yang terpisah.

Dikutip dari artikel Telkom University VLAN memungkinkan penggabungan beberapa jaringan kecil (subnet) dalam satu jaringan yang menggunakan teknologi switching. Agar perangkat dalam VLAN dapat saling terhubung, setiap perangkat harus memiliki alamat IP dan subnet mask yang sesuai. Selain itu, switch yang digunakan harus dikonfigurasi dengan VLAN tertentu dan setiap port harus didaftarkan ke VLAN tersebut. Port yang terdaftar hanya dalam satu VLAN disebut sebagai access port.

Mekanisme dan Implementasi VLAN

Secara teknis, VLAN menggunakan konsep subnet atau sub-jaringan, yaitu pembagian logis dari jaringan IP menjadi beberapa bagian. Praktik ini dikenal dengan istilah subnetting. Semua perangkat dalam subnet tertentu memiliki kesamaan bit awal pada alamat IP-nya, sehingga terjadi pemisahan antara bagian jaringan (network prefix) dan bagian host (host identifier).

Metode Penerapan VLAN

Terdapat tiga metode umum dalam penerapan VLAN:

1. Port-Based VLAN

   • Pembagian VLAN berdasarkan port switch.

   • Merupakan metode paling populer.

   • Umumnya diterapkan dalam jaringan yang menggunakan DHCP untuk pengalamatan IP.

2. MAC-Based VLAN

   • Pembagian VLAN berdasarkan alamat MAC perangkat.

   • Setiap alamat MAC perlu dikonfigurasi manual ke dalam switch.

3. Protocol-Based VLAN

   • Pembagian VLAN berdasarkan protokol layer 3 (seperti IP).

   • Konfigurasinya mirip dengan MAC-based namun menggunakan IP Address.

Jenis Keanggotaan VLAN

Keanggotaan VLAN dapat dibedakan menjadi dua jenis utama:

1. Static VLAN

   • Setiap perangkat ditentukan secara manual berdasarkan port yang digunakan.

   • Stabil dan aman karena perubahan hanya bisa dilakukan oleh administrator jaringan.

   • Dikenal juga dengan istilah Port-Based VLAN.

2. Dynamic VLAN

   • Keanggotaan VLAN ditentukan secara otomatis melalui perangkat lunak manajemen VLAN, seperti VLAN Membership Policy Server (VMPS).

   • Administrator dapat menetapkan VLAN berdasarkan MAC address, protokol, atau jenis aplikasi.

   • Contoh perangkat lunak pendukung: Cisco Works 2000.

Secara umum, keanggotaan VLAN juga dapat dibedakan menjadi:

• End-to-End VLAN: Menghubungkan perangkat di lokasi berbeda tetapi memiliki fungsi atau tugas yang sama.

• Geographic VLAN: Menghubungkan perangkat berdasarkan lokasi geografisnya.

Jenis Link pada VLAN

Dalam implementasi VLAN, diperlukan koneksi antar perangkat yang disebut sebagai link atau interface. Terdapat dua jenis link utama:

1. Access Link

   • Menghubungkan switch dengan perangkat pengguna (end device).

   • Hanya membawa data untuk satu VLAN.

   • Informasi VLAN tidak dibawa selama transmisi.

   • Komunikasi antar VLAN tidak dimungkinkan tanpa bantuan router.

   • Mendukung Ethernet (10 Mbps) dan Fast Ethernet (100 Mbps).

2. Trunk Link

   • Menghubungkan switch ke switch lain, router, atau server.

   • Mampu membawa data dari beberapa VLAN sekaligus.

   • Mendukung Fast Ethernet (100 Mbps) dan Gigabit Ethernet (1000 Mbps).

Selain dua jenis di atas, terdapat pula Hybrid Link, yaitu gabungan antara Access dan Trunk link.

Inter-VLAN Routing

Inter-VLAN Routing adalah proses komunikasi antara dua atau lebih VLAN yang berbeda. Karena perangkat dalam VLAN yang berbeda tidak dapat saling berkomunikasi secara langsung, maka dibutuhkan router sebagai gateway untuk menjembatani komunikasi tersebut. Proses ini memungkinkan pengiriman data antar VLAN dengan lancar.

Tipe-Tipe VLAN Menurut Cisco

Cisco Systems mengklasifikasikan VLAN menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Data VLAN

   • Digunakan untuk mengirimkan data user tanpa dukungan trafik suara.

2. Default VLAN

   • VLAN bawaan pada switch saat pertama kali diaktifkan. Semua port tergabung dalam VLAN ini secara otomatis.

3. Native VLAN

   • Digunakan untuk komunikasi antar switch atau switch dengan router. Biasanya digunakan pada link trunk.

4. Management VLAN

   • Diperuntukkan bagi administrator jaringan untuk mengelola dan mengakses perangkat jaringan seperti switch.

5. Voice VLAN

   • Dikhususkan untuk menangani trafik suara seperti VoIP.

Keuntungan Penggunaan VLAN

Menggunakan VLAN dalam sebuah jaringan memberikan berbagai keuntungan, antara lain:

1. Keamanan Lebih Baik

   • Data antar divisi dapat dipisahkan secara logis sehingga tidak mudah diakses pihak yang tidak berkepentingan.

2. Efisiensi Biaya

   • Mengurangi kebutuhan akan perangkat keras tambahan dan penghematan dalam ekspansi jaringan.

3. Performa Tinggi

   • Dengan memecah jaringan layer 2 menjadi domain broadcast yang lebih kecil, beban trafik dapat dikurangi.

4. Reduksi Broadcast Storm

   • Karena pembatasan domain siaran (broadcast domain), jumlah perangkat yang ikut dalam siaran berkurang, mencegah terjadinya broadcast storm.

5. Manajemen Jaringan yang Efisien

   • Memudahkan pengelolaan karena pengguna dengan kebutuhan jaringan serupa dapat dikelompokkan dalam satu VLAN.

6. Kemudahan dalam Manajemen Proyek dan Aplikasi

   • Mempermudah pengelompokan pengguna atau peralatan jaringan berdasarkan proyek atau aplikasi tertentu, tanpa mempedulikan lokasi geografisnya.

Demikian pembahasan lengkap mengenai Virtual LAN (VLAN) dalam komunikasi data jaringan komputer, termasuk pengertian, metode implementasi, keanggotaan, jenis link, interkoneksi VLAN, tipe VLAN, serta manfaat penggunaannya. VLAN menjadi teknologi penting dalam perancangan jaringan modern yang fleksibel, aman, dan efisien